Kunjungan Ilmuwan Dunia ke Observatorium Bosscha Warnai KSTI 2025

Bagikan artikel ini

Facebook
Twitter
LinkedIn

BANDUNG – Kunjungan ke Observatorium Bosscha menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Agenda ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Ahmad Najib Burhani, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Yudi Darma, dan Dekan FMIPA ITB Aep Patah. Dua tamu kehormatan internasional, Brian Paul Schmidt (peraih Nobel Fisika 2011) dan Chennupati Jagadish (Presiden Australian Academy of Science), ikut terlibat dalam dialog santai dan reflektif sepanjang kunjungan. Tur ilmiah ini sekaligus menandai peran penting

Observatorium Bosscha sebagai simbol sejarah, pusat edukasi, dan laboratorium inovasi astronomi Indonesia di era modern. Baca juga: Wamendiktisaintek Stella Christie: Duplikasi di Dunia Sains Itu Baik Kegiatan kunjungan diawali dengan penjelajahan ke Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, yang berdiri megah di bawah kubah rancangan arsitek K.C.P. Wolf Schoemacher. Sejak diresmikan pada 1 Januari 1923 atas prakarsa K. A. R. Bosscha, teleskop seberat 17 ton ini telah menjadi saksi pengembangan ilmu astronomi di Nusantara dan Asia Tenggara.

Hingga kini, teleskop Zeiss tetap menjadi salah satu aset astronomi tertua dan terbesar di Indonesia, menjadi ikon Bandung Utara dan warisan sains nasional. Pada momen ini, Yudi Darma menegaskan bahwa Observatorium Bosscha adalah salah satu warisan besar dari masa kolonial Belanda yang masih sangat relevan hingga hari ini. Usia seabad bukanlah halangan untuk tetap menjadi pusat pengembangan sains dan pendidikan, asalkan fasilitas ini dirawat dan dioptimalkan bersama.

Tak sekadar melihat sejarah, kunjungan berlanjut ke ruang surya. Di ruang inilah, panel-panel hasil pengamatan gerhana matahari dari masa ke masa seolah mengajak peserta membaca narasi langit Nusantara. “Saya sungguh terkesan dengan upaya menjaga fasilitas Bosscha tetap hidup, tidak hanya sebagai peninggalan sejarah, tapi juga sebagai ruang edukasi dan penemuan baru.

Di sinilah generasi penerus saintis dilatih, dan budaya ilmiah terus tumbuh. Kolaborasi internasional menjadi semakin penting, karena ilmu pengetahuan melampaui batas negara,” kata Chennupati Jagadish, melalui siaran pers, Senin (11/8/2025). Sorotan kunjungan terjadi saat rombongan diajak menengok proyek ambisius Teleskop Radio VLBI Global Observing System (VGOS), fasilitas radio astronomi termutakhir yang segera rampung pada Oktober 2025.

Brian Paul Schmidt tampak antusias berdiskusi dengan tim pengembang VGOS. Ia menuturkan, “Kemajuan sains tak lepas dari keberanian berinvestasi pada alat dan waktu untuk para peneliti. Di Bosscha ini saya melihat energi itu hidup. Ketika ilmuwan diberi peluang dan dukungan, biasanya mereka akan menghasilkan terobosan besar, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ilmu pengetahuan dunia. Saya berharap dapat ikut berkolaborasi dengan fasilitas ini, karena banyak peluang baru bisa dijelajahi.”

Pada kesempatan ini, Aep Patah juga menaruh harapan besar agar kehadiran dua ilmuwan dunia di Bosscha dapat menjadi awal dari kolaborasi internasional yang lebih luas di masa mendatang. Ia meyakini bahwa momentum ini penting untuk mendorong peneliti muda Indonesia agar berani belajar dan berinovasi bersama jejaring global, sehingga kontribusi mereka dapat memberi manfaat tidak hanya bagi bangsa, tetapi juga bagi ilmu pengetahuan dunia.

Di akhir kunjungan, Ahmad Najib Burhani menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem riset berkelas dunia. Penguatan fasilitas seperti Bosscha dan VGOS, menurutnya, adalah bagian dari upaya menempatkan Indonesia sebagai pemain penting di jaringan riset internasional sekaligus sumber inspirasi bagi generasi muda.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 11 Agustus 2025 – 17:14 WIB oleh Neneng Zubaidah dengan judul “Kunjungan Ilmuwan Dunia ke Observatorium Bosscha Warnai KSTI 2025”. Untuk selengkapnya kunjungi:

https://edukasi.sindonews.com/read/1605085/211/kunjungan-ilmuwan-dunia-ke-observatorium-bosscha-warnai-ksti-2025-1754906892

Bagikan artikel ini

Facebook
Twitter
LinkedIn